Kamis, 24 Desember 2015

Bolehkah Membahas Persoalan Hubungan Seks?

Bolehkah Membahas Persoalan Hubungan Seks?

Ada sebagian orang yang menyatakan bahwa membahas persoalan seksual adalah hal yang tabu. Pembahasan masalah seksual dianggap tidak layak karena itu adalah sesuatu yang privasi. Alasan klasik yaitu bahwa hubungan seksual adalah fitrah manusia jadi tidak perlu dibahas dan dipelajari. Alasan lainnya yaitu membahas seksual akan menimbulkan dampak buruk. Lalu Bagaimanakah Islam mendudukkan masalah ini?

Karim Asy-Syadzili dalam Juru’at minal Hub menyatakan, “Membicarakan hubungan seksual, bahkan dengan detail dan rinci juga menyebut anggota tubuh atau organ seks dengan tujuan ilmu dan wawasan merupakan sesuatu yang diperbolehkan. Tidak boleh ada kecanggungan di dalamnya.”

Beliau mengutip pendapat Syaikh Abdul Halim Abu Syaqqah, “Menyebut-nyebut organ seks dan membahas hubungan seksual secara detail demi mencari ilmu pengetahuan adalah diperbolehkan.”

Beliau menyebutkan beberapa nash hadits yang menyebut hubungan seks antara suami-istri dengan tujuan pembelajaran bagi kaum mukminin sebagai salah satu bagian dari urusan agama dan dunia mereka.

Umar menyebut di hadapan Rasulullah bahwa dia berada di dalam keadaan junub pada suatu malam. Kemudian Rasulullah berkata kepadanya, “Berwudhulah, kemudian cucilah kemaluan (dzakar) kamu, kemudian kembali tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari sahabar Jabir, ia berkata, “Rasulullah sampai pada waktu pagi, hari keempat bulan Dzulhijjah, tatkala kami sampai, Rasulullah memerintahkan kami untuk bertahallul dan menuju istri-istri kami. Kemudian kami datang pada hari Arafah sementara air madzi menetes dari kemaluan (dzakar) kami.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari sahabat Jabir, ia berkata, “Orang Yahudi berkata bahwa kami bersenggama dari belakang (dalam satu riwayat Imam Muslim, bahwa aku mendatangi seorang perempuan melalui punggungnya). Kemudian turun firman Allah, “Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam. Maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki ...[QS. Al-Baqarah: 223]” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pada suatu hari kami pernah bertanya kepada Aisyah tentang air mani yang mengenai baju, kemudian ia menjawab, “Aku pernah mencuci baju Rasulullah , kemudian beliau keluar untuk shalat dan bekas dari cucian itu masih ada pada bajunya layaknya bekas pecikan air.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Rasulullah, “Apa yang halal bagiku dari istriku ketika ia sedang haid?” Rasulullah menjawab, “Kencangkanlah sarungnya, kemudian bagianmu adalah atasnya.” (Lihat Al-Muwwatha’ karangan Imam Malik)

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah berbicara tentang senggama, “Jika mendapat hal itu pada wajah yang baik, akhlak yang menggoda, rasa cinta yang menggelora, kehendak yang memuncak, serta harapan menggapai pahala, maka itulah kenikmatan yang tiada bandingannya dengan sesuatau apapun.

“Terlebih lagi jika kesempurnaannya, sesungguhnya ia tidak akan sempurna kecuali setiap bagian anggota tubuh mengambil dan merasakan bagian kelezatannya. Mata terpesona melihat wajah orang yang kita sayangi, telinga mendengar desahannya, hidung mencium bau wanginya, mulut mencium, tangan meraba, sehingga setiap anggota tubuh kita berhenti di setiap bagian tubuh pasangan di tempat yang dikehendaki untuk merasakan kelezatannya, begitupun dengan pasangan kita.”

Ibnu Qayyim pun berkata tentang pentingnya bercumbu sebelum melakukan hubungan seksual, “Salah satu yang mesti dilakukan sebelum melakukan senggama dengan istri adalah kita hendaknya bercumbu, menciumnya terlebih dahulu dan mengulum lidahnya. Karena Rasulullah pun bercumbu dengan istri-istrinya dan menciumnya terlebih dahulu. Imam Abu Dawud meriwayatkan dalam Sunan-nya bahwa Rasulullah mencium Aisyah dan mengulum lidahnya. Sedang posisi yang paling baik ketika bersenggama adalah lelaki di atas dan perempuan di bawah, menungganginya selepas bercumbu dan menciumnya, dengan posisi ini perempuan laksana ranjang.”


Referensi:
Asy-Syadzili, Karim. Juru’at minal Hub. Terjemahan: Andi Subarkah. 2010. Tamasya di Ranjang Asmara. Cetakan ke-3. Surakarta: Insan Kamil
   

 

Tiga Cara Meningkatkan Gairah Hubungan Seksual

Tiga Cara Meningkatkan Gairah Hubungan Seksual
Sebagaimana aktivitas lainnya, hubungan seksual juga memerlukan kreativitas atas aktivitas tersebut tidak monoton dan dapat meningkatkan gairah seksual suami istri. Cara yang dapat ditempuh dalam meningkatkan gairah hubungan seksual yaitu dengan melakukan perubahan-perubahan situasi dan kondisi agar tercipta variasi dalam hubungan seksual.

1. Perubahan Tempat
Mengapa hanya melakukan hubungan seks di ruang tidur saja? Mengapa untuk melakukan hubungan seks, pikiran kita hanya terkait pada satu tempat saja dan tidak mau berpindah?

Apa yang menghalangi untuk memecahkan rutinitas ini untuk selanjutnya keluar menuju ruang tamu atau dapur, ataupun tempat-tempat lain yang mungkin bisa dijaga keamanan dan ketenanangannya. Bahkan, Anda bisa menyewa satu kamar di hotel atau tempat wisata yang tentunya sesuai dengan kondisi keuangan Anda.

2. Perubahan Waktu
Mengapakah harus malam saja? Ya, waktu malam adalah gelap dan tertutup, namun malam bukan satu-satunya waktu untuk melakukan hubungan seks. Memecahkan rutinitas waktu adalah penting sekali. Waktu pagi dan siang memang saat yang tidak biasa untuk melakukan hubungan seks. Namun, justru dalam kelangkaannya itu adalah salah satu cara penting untuk memecah rutinitas.

3. Perubahan Posisi dan Gaya
Hubungan seks dengan satu posisi dan gaya lama-kelamaan akan menimbulkan kebosanan dan kurang bisa meningkatkan kenikmatan hubungan seks. Untuk menambah gairah hubungan seks, perubahan posisi dan gaya perlu dilakukan. Sering dilakukannya perubahan posisi dan gaya merupakan cara yang paling besar meningkatkan kenikmatan hubungan seksual bagi suami istri. Perubahan posisi dan gaya ini tentunya memerlukan komunikasi antara suami-istri --baik secara verbal maupun isyarat—agar keduanya sama-sama bisa menikmatinya.


Referensi:
Asy-Syadzili, Karim. Juru’at minal Hub. Terjemahan: Andi Subarkah. 2010. Tamasya di Ranjang Asmara. Cetakan ke-3. Surakarta: Insan Kamil

Minggu, 20 Desember 2015

Buku Tamasya di Ranjang Asmara Karya Karim Asy-Syadzili


Buku Tamasya di Ranjang Asmara Karya Karim Asy-Syadzili
 
“Luar biasa!”
Mungkin itulah kalimat yang akan terucap ketika Anda mengetahui lengkapnya pembahasan yang disampaikan dalam buku ini.

Berangkat dari tingginya angka perceraian yang disebabkan kurangnya kualitas hubungan seksual dan psikologis pasangan suami istri, telah mendorong Dr. Karim Asy-Syadzili untuk menyajikan sebuah buku untuk memperbaiki faktor tersebut demi menjaga kebahagiaan rumah tangga.

Anda akan diajak untuk berlatih teknik membangkitkan hasrat pasangan Anda secara fisik, dan menjaga hasrat tersebut secara psikologis, bahkan sampai ketika Anda berdua sudah berusia senja. Dalam buku ini juga mencantumkan aneka makanan pembangkit gairah dan penyembuh keluhan seksual berikut resepnya.

Anda akan mendapatkan serangkaian solusi Islam atas sejumlah persoalan kebutuhan seksual sebagai persoalan fitrah, dalam bingkai tanya jawab sehingga Anda dapat membangun hubungan suami istri yang indah dan abadi

****
Judul asli : Juru’at mina Hub
Judul Terjemahan : Tamasya di Ranjang Asmara
Penulis : Dr. Karim Asy-Syadili
Penerbit : Insan Kamil
Halaman : 334 halaman
Harga : Rp 42.000,-
--------------------------------------------------------------------
Cara pembelian
SMS/WA dengan format :
(buku) TAMASYA DI RANJANG ASMARA (nama) (alamat)
Kirim ke : 0856 4231 8421

Contoh:
(buku) TAMASYA DI RANJANG ASMARA (Santoso) (Kec. Grogol, Kab. Sukoharjo)
Selanjutnya kami akan segera membalas dan memproses pesanan anda.

Informasi pembelian buku:
Telp/SMS: 0856 4231 8421
Pin BBM: 5782EAE1

Prosedur pembelian
1. Kirim SMS/WA pesanan ke nomor 0856 4231 8421.
2. Kami akan konfirmasi harga dan biaya kirim.
3. Membayar sejumlah harga pesanan dan biaya kirim ke rekening:
a) Bank Muamalat a.n. Sukrisno Santoso. Nomor rekening: 5300001052
b) Bank Syariah Mandiri (BSM) a.n. Sukrisno Santoso, Nomor rekening: 7076497065


4. Kami akan mengirimkan pesanan setelah transfer pembayaran sudah masuk.
5. Kami akan mengirimkan SMS yang berisi nomor resi pengiriman sebagai bukti bahwa barang pesanan benar-benar sudah dikirim.